Selasa, 08 Maret 2011

Menkes Siap Umumkan Susu Formula Berbakteri

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, mengatakan pihaknya siap mengumumkan susu formula yang diduga tercemar bakteri. Langkah itu dilakukan setelah melakukan pengujian ulang.
"Kami siap mengumumkan kepada masyarakat jika ternyata memang positif mengandung bakteri," kata Endang seusai meresmikan gedung reproduksi dan kontrasepsi di Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta, Jumat (4/3).
Namun demikian, menurut Endang, kapan pengumuman tersebut akan disampaikan masih menunggu hasil pengujian ulang terhadap susu formula yang diduga tercemar bakteri. "Kami telah menyiapkan berbagai langkah khususnya untuk melakukan perlindungan terhadap kesehatan konsumen selama dilakukan pengujian ulang," katanya.
Endang mengatakan susu formula yang diduga tercemar berbakteri itu saat ini memang sedang dilakukan pengujian ulang. Langkah tersebut diberlakukan pada seluruh susu formula yang beredar di masyarakat.
Mengenai adanya keluhan sebagian masyarakat terhadap kenaikan harga susu formula di pasaran, dia mengatakan hal itu bukan kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena, susu formula bukan obat dan alat kesehatan.
"Kami tidak berada dalam ranah itu. Jadi, soal kenaikan harga susu formula bukan kewenangan kami," katanya. (adm)

Jumat, 18 Februari 2011

Provinsi Cirebon Masuk Agenda Pleno DPD RI

JAKARTA – Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) memenuhi undangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bidang III yang menangani tentang pemekaran, Senin (14/2). Rombongan P3C disambut oleh Ketua Bidang III DPD RI, Drs H Kamaruddin MH dan didampingi oleh H Abdurrahman, Mervin Sadipun Komber, Hj Percha Leanpuri B BUS MBA, Ir Adhariani SH MH, Luther Kombong.
Pertemuan mulai pukul 12.27 sampai pukul 13.52 di ruang rapat Komite I gedung B DPD RI Lantai 2, rombongan P3C yang hadir sekitar 50 orang perwakilan dari setiap kabupaten/kota yang ada di wilayah III Cirebon.
“Pemekaran bukan suatu bentuk sikap atas ketidakadilan, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi wilayah III Cirebon,” ucap Ketua P3C, Drs Nana Sudiana MPd di hadapan anggota DPD RI. Pada  10 Januari 2011, pihaknya sudah menyampaikan statuta dan aspirasi secara tertulis dan telah disampaikan ke DPD RI. Sedangkan pada 9 Oktober 2009 pihaknya sudah mengajukan statuta pada Departemen Dalam Negeri (Depdagri) serta Ketua DPR, dan sudah ditindaklanjuti tahun 2010.
Keinginan wilayah III Cirebon memekarkan diri menjadi sebuah provinsi, katanya, dikarenakan wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) memiliki potensi sumber daya alam dan SDM yang besar, tetapi dalam pengelolaannya sangat kurang.
“Hal ini yang mendasari kami untuk memekarkan diri menjadi provinsi,” ungkapnya.
Selain itu, ucap Nana, perjuangan P3C untuk membentuk provinsi Cirebon tidak serta merta dilakukan setelah reformasi karena latah mengikuti arus globalisasi, semenjak tahun 1965, Cirebon telah berupaya untuk memisahkan diri dari provinsi Jawa Barat.
“Kami tidak mengharapkan apa pun, namun provinsi Jawa Barat tidak dapat memberikan hasil yang positif untuk kami, sesuai  motto kami bahwa diperlukan seribu langkah untuk mendaki gunung, dari seribu langkah itu yang terpenting adalah langkah  pertama,” paparnya.
Disamping itu, tambahnya, duapertiga penduduk Jawa Barat dari wilayah III Cirebon, namun percepatan pembangunan di wilayah Ciayumajakuning tidak mampu berkembang, bahkan hasilnya tidak juga dirasakan oleh masyarakat  wilayah III Cirebon. “Pembangunan terpinggirkan, pendidikan termarginalkan, potensi kemandirian dari sektor ekonomi tidak ditanggapi serius oleh provinsi Jawa Barat, maka pemekaranlah solusi bagi kami,” sambungnya.
Untuk itu, perlu menciptakan pemerintahan yang produktif agar indikasi peningkatan Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) dapat lebih meningkat.
“Payung hukum pemekaran adalah PP Nomor 78 tahun 2007, dari syarat-syarat yang ditentukan dalam PP tersebut, 81,39% persyaratan telah dipenuhi P3C,” ujarnya. Persyaratan tertentu sudah dipenuhi dengan baik, seperti menentukan ibukota provinsi, persetujuan dari 5 kota/kabupaten di wilayah sekitarnya, bahkan dirinya mengklaim kabupaten Brebes, Tegal, Subang, dan Purwakarta ingin bergabung dengan provinsi Cirebon.
“Kami melakukan pendataan terhadap aspirasi masyarakat Ciayumajakuning, apabila diprosentasekan jumlah masyarakat yang setuju pembentukan provinsi Cirebon mencapai 73,40%, yang tidak setuju 20,29% dan 1,6% menjawab tidak tahu,” ucapnya.
Menurut Nana, semangat pemben­tukan provinsi Cirebon semata-mata karena pemerintah provinsi Jawa Barat menganaktirikan wilayah III Cirebon. Hal ini dibuktikan dengan feedback dari provinsi Jawa Barat yang relatif kecil dan tidak tepat sasaran, investor hanya masuk ke wilayah priangan seperti Bandung dan Bogor, padahal wilayah III Cirebon lebih prospektif.
Selain itu, pihaknya telah melakukan kajian akademis mulai awal tahun 2007 sampai 28 Oktober 2007 dengan melibatkan berbagai unsur dari disiplin ilmu  terkait. “Kami melibatkan ahli dari Unpad, dari Ilmu Pemerintahan untuk melakukan kajian akademis, dari kajian kami, banyak sektor dan administrasi yang akan lebih bermanfaat untuk masyarakat Ciayumajakuning apabila memisahkan diri menjadi provinsi Cirebon,” sanggahnya.
Selain itu, pembentukan provinsi Cire­bon menurutnya bukan karena latah, tetapi lebih karena faktor se­ja­­rah, geografis, sosial, dan kul­­tur. “Kesemuanya itu menjadi da­ya kohesi yang sangat kuat,” katanya.
Sementara Ketua Bidang III DPD RI, Kamaruddin  berjanji akan membawa statuta P3C ke sidang pleno, karena hal ini merupakan fungsi serta peran DPD RI sebagai penyambung aspirasi di daerah. “Moratorium tidak terlalu penting, karena hanya kajian sepihak dari Mendagri, yang terpenting adalah UU Otonomi Daerah dan PP 78 itu sendiri,” ucapnya.
Walaupun demikian, DPD tidak dalam posisi menolak maupun menerima. Menurutnya, yang terpenting syarat yang ada di PP 78 harus dipenuhi, karena apabila sudah terpenuhi maka tidak ada alasan pemerintah untuk menolak.
“Maksud saya, untuk menentukan diterima atau tidaknya pengajuan dari P3C, setidaknya ada 3 elemen dalam hal ini, yaitu DPD, DPR dan pemerintah, kalau dari kami sebagai DPD mendukung pemekaran ini,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta rapat.
Menurutnya, kapanpun Cirebon bisa menjadi provinsi Cirebon, karena yang penting adalah tujuan untuk menyejahterakan masyarakat dapat cepat tercapai. “Kami mendorong untuk pemekaran, saya liat semua DPRD sudah setuju dan hal ini baik,” ujarnya.
Dirinya berpesan, terkait perbatasan wilayah perlu dikon­solidasikan ke dalam, selain itu, ada beberapa hal yang perlu disampaikan bahwa P3C harus tetap solid, rambu-rambu administrasi harus terpenuhi. “Diharapkan saling bekerja sama antar elemen yang terkait seperti bupati, walikota, DPRD, karena mereka semua pelaku administratif,” pesannya. (ysf)(Adm)

Kasepuhan dan Kanoman Sampaikan Pesan Damai

CIREBON – Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 142 H di Keraton Kasepuhan ditandai dengan dilaksanakan Panjang Jimat atau yang biasa disebut Pelal. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Panjang Jimat dihadiri oleh ribuan warga yang datang dari beberapa daerah di sekitar Cirebon.
 
Proses Panjang Jimat tahun ini merupakan yang pertama dipimpin oleh Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE sejak menggantikan almarhum Sultan Sepuh XIII Maulana.
 
Hadir Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat H Ahmad Mubarok, Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusuf, Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan wilayah III Jawa Barat, Drs H Ano Sutrisno MM, serta tamu undangan.
 
Sebelum proses Panjang Jimat dimulai, Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat SE mengatakan mengatakan  prosesi Panjang Jimat merupakan refleksi dari proses kelahiran Nabi Muhammad SAW dan merupakan puncak acara kegiatan peringatan maulid nabi.
 
“Panjang berarti pada masa yang lama dan Jimat berarti satu yang harus diruwat atau dihormati yakni syahadat. Sehingga arti dari Panjang Jimat adalah sederetan kegiatan pada masa yang lama dan terus menerus dilaksanakan yakni menyongsong kelahiran nabi dengan mengumandangkan syahadat,” jelas dia.
 
Sultan mengungkapkan melalui prosesi Panjang Jimat diharapkan masyarakat bisa berkontemplasi dan evaluasi atas perjalanan panjang yang telah dilalui apakah masih mengumandang teguh syahadat. Sehingga dalam akidah yang lurus, kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir tidak bisa diubah-ubah lagi dan akidah Islam tidak bisa dipermainkan. “Namun  kita tidak mengendaki tindakan anarkisme yang mengatasnamakan agama,” ungkap dia.
 
Sultan yang juga mantan anggota DPD RI ini dalam sambutannya ingin mengimbau dan berpesan bahwa Nabi Muhammad SAW sesuai pemahaman akidah Islam yang lurus adalah nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad SAW. “Dan bila ada yang mengakui adanya nabi setalah Muhammad, maka harus diluruskan,” tegas Arief.
 
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat, H Dede Yusuf mengakui bahwa kegiatan Panjang Jimat yang diselenggaran oleh Keraton Kasepuhan bagus dan harus tetap dipelihara. “Proses Panjang Jimat merupakan sarana penyebaran agama Islam melalui pragmen dan tetap harus dilestarikan seperti sekarang ini,” tutur dia.
Saat ditanya tentang kepedulian Pemprov Jawa Barat terhadap keberadaan keraton di Cirebon, kader PAN ini mengaku selama ini pemprov selalu memperhatikan. Bahkan bantuan terus disalurkan setiap tahun. “Namun yang harus lebih memperhatikan dan melestarikan keberadaan keraton-keraton adalah pemerintah daerah setempat,” tandas Dede.
 
Kanoman
Panjang jimat yang merupakan prosesi iring-iringan benda-benda pusaka yang menjadi simbol perpaduan antara kultural dan syiar agama untuk memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW rupanya menyimpan pesan tentang perdamaian. Pesan inilah yang disampaikan melalui teladan Sinuhun Syekh Sunan Gunungjati dengan menggunakan metode persuasif untuk meminimalisir konflik dalam syiar agama.
 
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST, mengatakan, agama Islam yang tersebar di tanah Jawa dan ke berbagai belahan nusantara tidak terlepas dari syiar damai para wali. Pendekatan persuasif melalui budaya, seni, dan tradisi mewarnai bentuk syiar yang dilakukan. Inilah yang kemudian melahirkan tradisi panjang jimat yang merupakan perpaduan budaya, adat, budaya keraton, dan unsur-unsur religiusitas Islam. ”Tradisi panjang jimat mengambil momentum maulid Nabi Muhamad SAW, di dalamnya ada unsur budaya, adat, dan religiusitas Islam,” tuturnya.
 
Kacirebonan
Kirab panjang jimat pada malam pelal peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, juga dilaksanakan di Keraton Kacirebonan, yang dipimpin Sultan Abdul Gani Natadiningrat SE, kemarin (16/2). Kirab panjang jimat tersebut merupakan puncak rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi tradisi keraton-keraton di Cirebon.
 
Selain warga masyarakat dari sekitar keraton dan berbagai daerah, Walikota Subardi SPd bersama jajaran Muspida Kota Cirebon ikut menyaksikan kirab panjang jimat tersebut. Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf juga tampak  datang, dan dijamu keluarga Keraton Kacirebonan dengan makan malam. Kedatangan mereka menyaksikan panjang jimat tersebut bermaksud mencari berkah dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.
 
Menurut Pangeran Roeslan Amiril Mukminin SH, tradisi tersebut sebagai bentuk simbolisiasi penghormatan kepada nilai keluhuran sang Nabi Muhammad SAW. ”Dengan harapan dapat syafaatnya kelak di akhir zaman,” katanya kepada Radar. Menurut Roeslan, setelah usai rangkaian kirab panjang jimat dan sakralan, paginya (hari ini), piring-piring pusaka tersebut dicuci d itempat khusus. Kemudian dimasukkan ke dalam gedung jimat. “Sebelumnya piring-piring pusaka tersebut dicuci. Namanya siram panjang,” ujarnya. (mam/yud/ hsn)(adm)

NASA Teliti Dunia Alien di Luar Sistem Tata Surya

WASHINGTON - Kehidupan alien (makhluk asing di angkasa luar) boleh jadi bukan sekadar karangan atau isapan jempol. Badan Aeronautika dan Angkasa Luar AS (NASA) terus menelusuri kemungkinan adanya kehidupan alien tersebut. Itu terjadi setelah lembaga tersebut menemukan dunia baru yang punya tanda-tanda kehidupan dan bisa ditinggali seperti bumi.

Teleskop milik NASA yang berada di orbit (garis bumi di tata surya) menemukan 54 planet potensial yang tampaknya berada dalam zona hunian. Planet-planet itu berada di luar tata surya kita selama ini.

Setelah selama setahun mengamati gugusan kecil sebuah galaksi, teleskop Kepler milik NASA berhasil menemukan 1.235 planet di luar tata surya kita. "Yang menakjubkan, 54 di antara planet-planet itu agaknya berada dalam zona yang ramah kehidupan. Tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin," terang William Borucki, kepala ilmuwan Kepler, Kamis lalu (3/2).

Hingga saat ini, hanya ada dua planet di luar tata surya kita yang dianggap berada di zona kehidupan (goldilocks zone). Tapi, temuan dua planet itu masih diperdebatkan.

Borucki memang belum memastikan bahwa 1.235 benda angkasa yang baru ditemukan tersebut adalah planet. Tapi, dia menyatakan bahwa planet-planet itu telah diverifikasi 80 persen. Seorang astronom malah meyakini bahwa temuan Kepler bisa 90 persen akurat.

Selanjutnya, diperlukan langkah besar lain untuk membuktikan bahwa planet-planet tersebut memiliki kondisi-kondisi dasar yang mendukung kehidupan. Misalnya, ukuran yang tepat, komposisi, temperatur, dan jarak dari bintang. Yang lebih detail dari tanda-tanda kehidupan itu adalah kondisi atmosfer serta adanya air dan karbon.

Menurut Borucki, meski sebuah planet berada di zona kehidupan, tidak berarti ada kehidupan di sana. Planet Mars bisa menjadi contoh. Bahkan, jika memang ada kehidupan di planet tersebut, kemungkinannya bukan makhluk yang pintar. Namun, bisa berupa bakteri, jamur, atau bentuk kehidupan lain yang belum pernah dibayangkan orang.

Semua benda angkasa yang ditemukan teleskop Kepler itu berada dalam galaksi Milky Way, tapi jaraknya memang sangat jauh. Butuh berjuta-juta tahun perjalanan ke sana dengan memakai teknologi saat ini.

Kendati begitu, kata astronom, temuan Kepler tersebut bisa diaplikasikan untuk mengkaji bintang-bintang yang lebih dekat dengan bumi atau tata surya. "Anak cucu kita yang kelak harus memutuskan langkah berikut. Apakah mereka ingin ke sana" Atau cukup mengirimkan robot," papar Borucki dalam jumpa pers di markas NASA.

Sebelumnya, planet di luar sistem tata surya berjumlah 519 buah. Itu berarti Kepler mampu menemukan jumlahnya lipat tiga. Temuan tersebut diperoleh setelah teleskop Kepler memantau sekitar seperempat ratus langit malam. "Planet-planet itu juga diperkirakan beberapa ratus kali lebih besar (daripada bumi)," terang Borucki.

Astronom Yale University Debra Fischer, yang tidak termasuk tim Kepler tapi pakar lain NASA, menilai informasi tersebut bisa memberikan pijakan lebih kuat terkait dunia lain yang punya kehidupan. "Saya merasakan hal yang berbeda saat ini, setelah mengetahui temuan Kepler, dibandingkan sepekan lalu," katanya.

Astronom lain, Lisa Kaltenegger dari Harvard University, menyebut temuan tersebut sebagai kabar yang bagus. Kepler juga menemukan bahwa ada banyak planet yang relatif lebih kecil dibanding planet raksasa. Para astronom berpendapat bahwa sebuah planet harus solid "berbatu seperti bumi atau Mars" agar kehidupan dapat berkembang. Planet-planet yang sangat besar mungkin tidak solid dan sangat rawan terhadap gas yang sangat besar seperti Jupiter.

Sebanyak 68 planet yang ditemukan Kepler punya ukuran sama dengan bumi. Sebanyak 288 planet tak sampai dua kali lipat ukuran bumi sehingga dianggap masih berada di zona kehidupan optimal. Hanya 54 planet yang berada di zona kehidupan yang mendekati ukuran bumi. "Sisanya mendekati ukuran Neptunus atau Jupiter," jelas Borucki.

Planet yang termasuk dalam zona kehidupan dan zona hunian harus berjarak cukup jauh dari bintang. Jadi, planet tersebut bisa memiliki cairan atau air di permukaannya. NASA berpendapat, suhu zona hunian berkisar 0 derajat hingga 200 derajat Fahrenheit (-17 derajat hingga 93 derajat Celsius).

Teleskop Kepler diluncurkan pada 2009 dan berada di orbit di antara bumi dan Mars. Teleskop itu memerlukan waktu untuk menemukan planet-planet baru dan mengidentifikasi mereka. Para ilmuwan Kepler sangat ketat serta teliti dalam memastikan benda angkasa sebagai planet. Di antara 400 kandidat planet yang diumumkan tahun lalu, hanya sembilan temuan Kepler yang dikonfirmasi sebelum Kamis lalu. (AP/c5/dwi) (Adm)

Britney Spears jadi Icon Lesbian

BRITNEY Spears terpilih menjadi icon gay dan lesbian mengalahkan Madonna dan Lady Gaga. Pelantun Ooops I Did It Again itu memperoleh 31 persen suara dalam jajak pendapat Orange County Equality Project"s untuk menentukan icon gay klasik.

Sementara, Madonna, penyanyi yang sangat diidolakan Spears, mendapat tempat kedua dengan perolehan suara 25 persen. "Ketika Madonna mengeluarkan sebuah album baru, dia akan menempati posisi pertama lagi karena dia adalah icon komunitas gay terbesar yang pernah dimiliki," kata pihak penyelenggara, Joel Waddell, yang dikutip dari Aceshowbiz.

Sementara Lady Gaga harus puas cuma bertengger di posisi ketiga dengan 22 persen suara. Di bawahnya ada Kathy Perry dengan 12 persen responden.

Terpilihnya Spears tidak terlalu mengejutkan. Selain sosoknya kontroversial, Spears pernah dinobatkan sebagai artis yang paling banyak ditonton dalam serial televisi komedi.

Betapa tidak, dia berhasil menarik perhatian 13,1 juta penonton selama tayangan program di sebuah stasiun TV. Rasa terima kasih disampaikan Spears dalam statusnya di akun Twitter. "Saya sangat menyukai ini. Terima kasih banyak semuanya yang sudah membuat ini terjadi," tulis Spears. (AAL/jpnn)
Informasi Dunia di Jari Anda : belong to Iwan Yogaswara